Pada tahun 2022 lalu, Presiden Jokowi berhasil mencapai 5,3% pada perkembangan ekonomi Indonesia. Pencapaian ini merupakan yang tertinggi pada masa Presiden Joko Widodo. Namun, pencapaian ini masih belum mampu menyaingi saat masa Presiden SBY (Susilo Bambang Yudhoyono).
Nah, pada artikel kali ini, kita akan membahas kenapa dan seberapa besar pencapaian Presiden SBY dan Jokowi terhadap perkembangan ekonomi Indonesia menurut data yang diterbitkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia.
Masa Presiden SBY
Tahun |
Jumlah Pertumbuhan Ekonomi (dalam %) |
2004 |
5% |
2005 |
5,7% |
2006 |
5,5% |
2007 |
6,3% |
2008 |
6% |
2009 |
4,6% |
2010 |
6,2% |
2011 |
6,5% |
2012 |
6,2% |
2013 |
5,78% |
2014 (peralihan SBY ke Jokowi) |
5,01% |
Pada masa awal Presiden SBY, jumlah pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di 5% pada tahun 2004. Menurut Bappenas dan BPS, angka ini terus stabil hingga tahun 2008. Meskipun ada sedikit penurunan pada tahun 2005 – 2006 dan 2007 – 2008.
Saat memasuki tahun 2009, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami penurunan yang cukup signifikan dari 6% menjadi 4,6% (-1,4%). Hal ini disebabkan adanya krisis ekonomi di Amerika Serikat yang menyebabkan lambatnya perkembangan ekonomi negara. Salah satunya Indonesia.
Namun, tidak berhenti di situ, presiden SBY telah berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 6,5% pada tahun 2011. Dan sempat terus mengalami penurunan sampai peralihan ke Presiden Jokowi pada tahun 2014.
Masa Presiden Jokowi
Tahun |
Jumlah Pertumbuhan Ekonomi (dalam %) |
2014 (peralihan SBY ke Jokowi) |
5,01% |
2015 |
4,88% |
2016 |
5,03% |
2017 |
5,07% |
2018 |
5,17% |
2019 |
5,02% |
2020 |
-2,07% |
2021 |
3,7% |
2022 |
5,3% |
Pada masa peralihan ke Presiden Jokowi pada tahun 2014, angka pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di 5,01%. Angka ini sempat mengalami penurunan hingga 4,88% pada tahun 2015. Dan sempat terus mengalami peningkatan sebesar 0,29%, dari 4,88% – 5,17% pada tahun 2015 – 2018.
Namun, saat memasuki periode kedua di tahun 2019, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami penurunan sedikit hingga 5,02%. Kondisi penurunan tersebut terus berlanjut secara signifikan hingga tahun 2020. Hal ini karena adanya wabah covid-19 yang menyebabkan pemerintah mengeluarkan peraturan self-quarantine pada tahun 2020 lalu. Sehingga, pertumbuhan ekonomi Indonesia menurun hingga 2,07% pada tahun 2020.
Pada saat itu, dengan adanya covid-19, pemerintah telah mengadakan program Pengendalian Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN). Hal ini dilaksanakan dengan mengalokasikan dana khusus untuk bantuan perlindungan sosial dan kesehatan bagi pasien covid-19. Juga dengan pendistribusian vaksin covid-19 untuk seluruh masyarakat Indonesia.
Sebagai hasilnya, pada tahun 2021 lalu Presiden Jokowi berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga 3,7%. Dan bahkan terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan hingga 5,3% di tahun 2022. Dimana angka ini merupakan yang tertinggi selama masa jabatan di era Jokowi.
Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi RI pada masa Presiden SBY dan Jokowi
Dari data pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas, dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan ekonomi pada masa Presiden SBY masih lebih besar dibandingkan Presiden Jokowi.
Hal ini dapat dilihat dari pencapaian terbesar presiden SBY terhadap pertumbuhan ekonomi RI sebesar 6,5% pada tahun 2011. Sementara, pada Presiden Jokowi sebesar 5,3%.
Atau secara rata-rata, pencapaian ekonomi RI pada masa Presiden SBY (2004-2013) mencapai 5,78%, sedangkan Presiden Jokowi sebesar 4,12% (2014-2022) menurut BPS.
Meskipun begitu, saat ini Presiden Jokowi masih terus fokus meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Salah satu caranya dengan mendorong pebisnis UMKM untuk terus mengembangkan usahanya. Lebih-lebih lagi, Presiden Jokowi telah resmi meluncurkan QRIS antarnegara yang tidak hanya bisa digunakan di Indonesia, tetapi juga ke berbagai negara seperti Singapura dan Thailand.
Bagaimana, keren bukan? Pastinya kamu juga bisa memiliki QRIS kamu sendiri. Salah satunya dengan aplikasi sooltanPay. Mengapa? Karena tidak hanya kamu bisa langsung daftar QRIS kamu secara gratis, tetapi juga akan banyak benefit lainnya, seperti MDR 0%, pembuatan QRIS hanya 1 hari kerja, dan bahkan ada gratis modal usaha sebesar Rp15.000 dengan memasukkan kode “PALING SOOLTAN” saat registrasi. Jadi tunggu apa lagi? Yuk buruan daftar!