Pesatnya perkembangan teknologi yang dipicu oleh pandemi Covid-19 telah memudahkan komunikasi dan berbagai aktivitas di ruang digital, kehadiran teknologi digital sebagai bagian dari kehidupan sosial semakin menegaskan era percepatan transformasi digital saat ini.
Namun, jumlah pengguna internet yang sangat besar di Indonesia disertai dengan berbagai risiko seperti penipuan internet, penipuan, intimidasi digital, dan konten negatif lainnya. Di sisi lain, ada juga peluang untuk memanfaatkan transformasi digital di tingkat bisnis, termasuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM)
UMKM adalah usaha produktif milik perorangan dan badan hukum yang telah melakukan usaha mikro. UKM juga diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 Tahun 2008 bahwa UKM menurut jenis usahanya, yaitu. mikro-UKM. Dalam konteks pembangunan ekonomi nasional Indonesia, didominasi oleh usaha kecil, mikro dan menengah.
Pemerintah mengoptimalkan potensi dan produktivitas UKM dengan mendorong digitalisasi UKM dan menawarkan berbagai insentif kepada UKM digital. Digitalisasi UMKM merupakan upaya digitalisasi pemasaran UMKM oleh UMKM. Sederhananya, di era teknologi yang semakin maju telah mempermudah digitalisasi UMKM.
Mengenal Digitalisasi UMKM
Digitalisasi UMKM merupakan upaya untuk mengubah cara berbisnis. Pemasaran dan penjualan produk Anda melalui teknologi. Setidaknya setiap UKM disarankan untuk memiliki satu kontak whatsapp, satu media sosial reguler, satu google bisnis/maps, dan satu toko online reguler.
Potensi Indonesia sebagai toko online dan raksasa teknologi digital di masa depan masih sangat tinggi. Pasalnya, penduduk Indonesia yang sebagian besar merupakan generasi milenial dan Gen Z merupakan generasi teknologi dan pengguna aktif media sosial. Menurut Emarketer, ada 100 juta pengguna smartphone di Indonesia pada 2018. Jumlah tersebut sangat besar dan menjanjikan pasar UMKM digital di masa depan.
Di masa pandemi diketahui jumlah konsumen yang membeli secara online semakin meningkat, Covid-19 juga membuat gaya hidup masyarakat Indonesia semakin digital. Oleh karena itu, diyakini gaya hidup digital akan terus berlanjut meski pandemi ini berakhir.
Dengan demikian, kita semua tidak bisa menghindari transformasi usaha kecil dan menengah menjadi UKM digital. Hal ini juga dipengaruhi oleh perubahan dan perkembangan teknologi di seluruh dunia, terutama di negara-negara maju.
Masa atau Era Perubahan Cara Bisnis
Era industri 4.0 digantikan oleh era society 5.0. Indonesia harus menyikapi perubahan ini dengan lebih bijak dan tenang. Bukan bermaksud untuk tenang, dalam hal ini perlu mengimbangi perubahan era Society 5.0 dengan mempersiapkan segala aspek yang bersinggungan dengan Society 5.0 seperti lingkungan, teknologi dan manusia.
Sebelum melangkah lebih jauh tentang peran UKM di era Society 5.0, kita harus lebih mengenal era masyarakat 5.0. Istilah Society 5.0 awalnya diciptakan oleh pemerintah Jepang dan telah digunakan sejak tahun 2019. Namun, Society 5.0 tidak hanya tentang negeri matahari terbit ini, tetapi menyebar ke seluruh dunia, meskipun dengan cara yang berbeda.
Pemerintah Jepang mendefinisikan Society 5.0 sebagai masyarakat yang berpusat pada manusia yang dapat menyeimbangkan pembangunan ekonomi dan memecahkan masalah sosial dengan menggunakan sistem yang menghubungkan dunia maya dan dunia fisik (COJG, 2019). Oleh karena itu sebelum Society 5.0 ada era kehidupan sosial.
Menurut Fukuyama, masyarakat atau masyarakat berdasarkan sejarah manusia memiliki beberapa tahapan. Dimulai dengan Society 1.0, didefinisikan sebagai sekelompok orang yang berkumpul dan berburu kemudian hidup selaras dengan alam.
Society 2.0 membentuk bangsa dari 13.000 SM. Berlandaskan budidaya pertanian, pembenahan organisasi, dan pembangunan bangsa. Society 3.0 adalah masyarakat yang mendorong industrialisasi melalui Revolusi Industri 1.0 akhir abad ke-18.
Society 4.0 adalah masyarakat informasi yang sejak pertengahan abad ke-20 menyadari peningkatan nilai tambah dengan menghubungkan aset tidak berwujud ke jaringan informasi. Terakhir, tujuan Society 5.0 yang diluncurkan di Jepang pada tahun 2019, adalah menjadikan masyarakat informasi yang dibangun setelah Society 4.0 menjadi masyarakat yang lebih sejahtera.
Keunggulan Era Society 5.0
Keunggulan Society 5.0 dibandingkan era sebelumnya adalah adanya nilai-nilai baru yang menghilangkan perbedaan daerah, bahasa, agama, usia dan jenis kelamin. Nilai baru ini muncul dari inovasi-inovasi baru yang diwujudkan dalam bentuk produk dan layanan. Itulah mengapa teknologi memainkan peran penting di era Society 5.0 ini.
Dalam hal ini, teknologi hidup berdampingan dengan masyarakat dan menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat di era ini. Di era Society 5.0, teknologi big data, Internet of Things, kecerdasan buatan, drone, robotika, dan augmented reality sedang dikembangkan.
Teknologi ini, yang sebelumnya hanya digunakan dalam industri, diintegrasikan ke dalam kehidupan masyarakat. Ada, misalnya, rumah pintar, mobil tanpa pengemudi, pengiriman barang atau makanan dengan drone, kelas online yang lebih interaktif, dll.
Society 5.0 bertujuan untuk membuat masyarakat lebih sejahtera, membantu produktivitas masyarakat melalui teknologi, sehingga masyarakat dapat menikmati hidup dengan lebih mudah.
Bagaimana kesiapan Indonesia menghadapi era Society 5.0. Dalam hal ini, Indonesia tidak akan menutup diri terhadap perubahan eksternal selama perubahan tersebut ke arah yang positif. Namun, seperti yang kita ketahui, Era Industri 4.0 Indonesia belum berakhir, dan juga ada pandemi yang tiba-tiba.
Seharusnya tidak menjadi halangan untuk pembangunan seperti negara-negara lain di dunia. Bahkan, perubahan ini membuat kita lebih siap menghadapi tantangan zaman dan bencana tak terduga seperti virus corona ini. Dalam hal ini, kesiapan Indonesia menghadapi era Society 5.0 ditentukan oleh kerjasama berbagai pihak seperti pemerintah, industri, peneliti dan masyarakat pada umumnya.
Pentingnya UMKM Beralih ke Digital
Apalagi sektor UMKM merupakan salah satu sektor yang juga cukup penting di era Society 5.0. Saat ini, hanya beberapa UKM, yaitu sekitar 16 persen dari seluruh UKM di Indonesia, yang beralih ke digitalisasi. Hal ini dikarenakan kesiapan masyarakat untuk menggunakan teknologi tersebut masih tergolong rendah dan koneksi internet yang belum tersedia dimana-mana.
Oleh karena itu, perlu mempersiapkan negara ini untuk pengenalan UKM yang up-to-date. Oleh karena itu, diperlukan kerjasama antara pemerintah, pengusaha UKM dan masyarakat umum sebagai konsumen. Dalam hal ini perlu adanya sosialisasi dan pelatihan bagi pelaku UKM yang belum memahami digitalisasi UKM, selain untuk mengisi infrastruktur teknis yang masih kurang.
Namun, e-commerce, termasuk UMKM digital ini, berkontribusi pada transaksi digital senilai 32 miliar dolar ke negara ini pada tahun 2020 dan diperkirakan akan tumbuh menjadi 83 miliar dolar pada tahun 2025. Digitalisasi usaha kecil dan menengah begitu signifikan investasi. bagi negara dan masyarakat di masa depan.
Menggunakan aplikasi online seperti media sosial, Grab, Gojek, Tokopedia, website, Zoom, Google meet merupakan sumber daya yang cukup bermanfaat bagi komunitas UMKM. Di era Society 5.0, penggunaan drone antar kota memudahkan kegiatan bisnis UKM khususnya di daerah.
Maka kesiapan masyarakat UMKM khususnya dalam menghadapi perubahan zaman ini sangat diharapkan. Salah satu proyek layanan internal Unhas pada tahun 2021 membantu dua MIME di Makassar dan Enrekang menjadi MIME digital. Tujuan dari program pengabdian ini adalah mensosialisasikan sistem digital UMKM untuk menghadapi pandemi dan era society 5.0.
Pembayaran digital sangat penting pasa era Society 5.0 apalagi untuk para pelaku UMKM. Sistem pembayaran digital adalah sistem keuangan yang dapat memfasilitasi pembayaran di era teknologi karena lebih cepat dan mudah digunakan, seperti QRIS.
Unduh QRIS ke ponsel Anda sekarang dan nikmati transaksi digital dengan QRIS. Jadi pastikan Anda sudah daftar QRIS kepada penyedia yang resmi dan terpercaya, salah satunya layanan daftar QRIS gratis dari SooltanPay!