Penggunaan dompet elektronik atau e-wallet semakin mudah transaksi populer karena kemudahan dan kepraktisan yang ditawarkan untuk melakukan transaksi keuangan dan pembayaran. Di Indonesia, terdapat 38 aplikasi e-wallet yang terdaftar di bank sentral, dan data menunjukkan bahwa transaksi fintech, termasuk penggunaan e-wallet, mencapai 22,338 juta dolar AS pada tahun 2018. Penggunaan e-wallet memiliki dampak positif dan negatif. Sisi positifnya, dapat meningkatkan investasi perusahaan dan output nasional, serta menghemat waktu bagi individu yang melakukan transaksi. Sisi negatifnya, hal itu dapat menurunkan permintaan uang fisik dan menurunkan suku bunga di pasar uang. Penting bagi pengguna untuk mengetahui pro dan kontra penggunaan e-wallet dan memilih salah satu yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Di zaman modern ini, banyak sekali pilihan untuk melakukan mudah transaksi keuangan atau pembayaran karena perkembangan teknologi yang sangat pesat membuat transaksi menjadi lebih mudah dan praktis. Secara khusus, generasi sekarang yang disebut juga sebagai “generasi digital” sangat mengetahui perkembangan teknologi dan mengikuti tren yang ada. Pasalnya, generasi saat ini merupakan kelompok pengguna terbesar transaksi nontunai selama satu dekade terakhir.
Apakah Anda tahu apa mudah transaksi menggunakan e-wallet? E-wallet, atau dompet elektronik, adalah salah satu bentuk financial technology (fintech) yang berfungsi sebagai metode pembayaran alternatif menggunakan internet. Lantas, bagaimana cara kerja sistem transaksi menggunakan e-wallet? Sistem transaksi dengan e-wallet melibatkan segala sesuatu yang berhubungan dengan akun pengguna yang dibayarkan kepada penjual dengan langsung memotong saldo di akun pengguna. E-wallet juga memungkinkan pengguna terdaftar untuk melakukan pembayaran online dengan aman dan nyaman, serta menerima atau mengirim uang hanya dengan memasukkan nomor telepon yang akan dihubungi atau dengan memindai kode Qris atau barcode yang sedang tren saat ini.
Sumber:Qris.id (2021)
Transaksi Mudah:
Tujuan dibuatnya e-wallet mudah transaksi adalah untuk menyimpan uang secara elektronik dan memudahkan penggunanya untuk melakukan transaksi dengan lebih mudah, efisien, efektif, aman, dan nyaman. Salah satu aktivitas yang digandrungi oleh generasi sekarang adalah belanja online yang menyebabkan peningkatan penggunaan e-wallet. Tahukah Anda bahwa Indonesia saat ini memiliki 38 aplikasi e-wallet yang terdaftar di bank sentral? Menurut data Social & Statistic, pada tahun 2018, jumlah transaksi yang dilakukan fintech, termasuk penggunaan e-wallet, mencapai 22,338 juta dollar AS. Alhasil, penggunaan e-wallet akan terus meningkat dari tahun ke tahun. Apa dampak meningkatnya penggunaan e-wallet? Dampak penggunaan e-wallet terbagi menjadi dampak positif dan dampak negatif.
Dampak positifnya mudah transaksi antara lain peningkatan investasi perusahaan dan output riil nasional. Ini juga menghemat waktu bagi individu untuk melakukan transaksi. Konsumsi konsumen juga akan meningkat karena penawaran atau potongan harga yang ditawarkan dalam aplikasi e-wallet. Dampak negatif dari penggunaan e-wallet adalah permintaan uang di masyarakat akan menurun dan suku bunga di pasar uang akan menurun. Oleh karena itu, penting bagi pengguna untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan penggunaan e-wallet dan berhati-hati dalam memilih e-wallet yang sesuai dengan kebutuhannya.
Sumber: Kompasisana/Umkm.com