Tantangan UMKM di Tahun 2023

UMKM Online

Memasuki tahun 2023 banyak Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menggunakan platform online untuk melakukan pemasaran dan kegiatan jual beli. Banyak nya kompetitor dan semakin maju nya perkembangan teknologi menjadi tantangan bagi UMKM. Dampak pandemi banyak pembelian via online dilakukan oleh masyarakat sehingga bisnis online meningkat. Hal ini menyebabkan terjadinya digitalisasi umkm pada bidang apapun. Peningkatannya 70% secara internasional. Berdasarkan data Google Temasek & Bain, valuasi ekonomi digital Indonesia bertumbuh 49% di tahun 2021 menjadi US$70 miliar dan diprediksi akan mengalami peningkatan menjadi US$146 miliar di tahun 2025. Pertumbuhan ekonomi digital yang melesat pesat ini, tidak terlepas dari pertumbuhan e-commerce yang mencapai 88,1%. Persentase tersebut menempati peringkat pertama di dunia berdasarkan survei We Are Social per April 2021.

Alih – allih bertumbuhnya e–commerce yang sangat pesat, hal ini juga menjadi ancaman UMKM yang baru ingin memasuki atau sudah memasuki dunia digital. Simak berikut tantangan yang akan dihadapi UMKM di tahun 2023

Keraguan dalam menjadi UMKM online

Berdasarkan survei yang telah dilakukan KemenkopUKM, didapati bahwa success rate UMKM onboarding di e-commerce sangatlah rendah, yakni hanya 4% dari 1.000. Angka ini, sebutnya sangatlah kecil dibandingkan dengan potensi digitalisasi bagi pengembangan usaha UMKM. Pada dasarnya, UMKM merupakan penggerak ekonomi dengan persentase kontribusi terbesar di Indonesia. Meningkatkan sektor UMKM dalam mendorong perekonomian nasional menjadikan salah satu prioritas pemerintah. Salah satunya melalui program digitalisasi untuk mencapai target inklusi keuangan Indonesia menjadi 90% di tahun 2024 mendatang. Dengan bergabung ke dalam ekosistem digital, pelaku industri UMKM kini mendapatkan keleluasaan transaksi jual beli yang lebih, baik dalam aspek kuantitas maupun jangkauan yang tidak terbatas secara fisik. 

(Source : VenueMagz.com)

Namun di satu sisi, persaingan yang ketat ini membuat pelaku industri UMKM menjadi ragu akan produk yang bersaing ketat dengan kompetitor lain. Persaingan memang selalu ada dalam bisnis, hal yang membuat ragu pelaku industri UMKM adalah peluang yang sangat kecil untuk memasarkan produknya. Sebenarnya, hal ini bisa diantisipasi dengan persiapan yang cukup matang baik dari segi konsep dan teknis.

Kurang nya persiapan untuk memasuki dunia digital

(Source : Aku Pintar)

Untuk memasuki dunia digital dan mampu menjadi online, dibutuhkan persiapan yang matang untuk memahami tantangan yang akan terjadi. Hal ini bisa didapatkan dengan cara : 

  1. Memahami pasar dan target pembeli agar dapat menentukan strategi pemasaran yang tepat.
  2. Menentukan tujuan bisnis yang jelas sebelum memulai upaya pemasaran digital.
  3. Membuat website untuk mempresentasikan bisnis secara online
  4. Mengoptimalkan mesin pencari agar mudah ditemukan oleh pelanggan potensial.
  5. Menjangkau audiens melalui media sosial sebagai alat pemasaran digital yang efektif. UMKM harus memiliki akun media sosial aktif dan menggunakannya untuk menjangkau audiens mereka.
  6. Mengadakan promosi dan penawaran khusus untuk memikat pelanggan dan membuat mereka tertarik dengan bisnis mereka. 
  7. Melakukan analisis data untuk mengetahui apa yang bekerja dan apa yang tidak bekerja dalam strategi pemasaran mereka.

Daya saing dan jangkauan yang kurang mantap

(Source : Radar Sukabumi)

Dunia digital mendukung seluruh UMKM untuk menjadikan lebih mudah baik dalam provide produk, mengenalkan produk, berdiskusi dengan pembeli, bahkan lebih mudah dalam mengatur dan mengawasi bisnis yang dijalani. Tetapi, dengan angka peluang yang sangat kecil pasti daya saing antar UMKM semakin ketat. Fokus pada pasar dan pembeli yang berbeda menjadi salah satu bentuk cara pelaku industri UMKM mempertahankan daya saing. UMKM dapat memfokuskan pada pasar dan pembeli yang berbeda dari kompetitor mereka untuk membedakan diri dan mengurangi daya saing. Berkolaborasi dengan pemasok atau mitra bisnis menjadi cara untuk mengembangkan bisnis dan melakukan ekspansi. UMKM dapat berkolaborasi dengan pemasok atau mitra bisnis untuk memperluas jangkauan dan membedakan diri dari kompetitor mereka. Selain itu, yang terpenting adalah terus memantau dan menganalisis pasar untuk mengetahui tren dan perubahan, dan beradaptasi dengan cepat untuk mengurangi daya saing.

Berikut merupakan beberapa tantangan yang akan terjadi di tahun 2023 ini. Supaya bisa unggul dari yang lain ayo pakai QRIS dari SooltanPay karena gratis dan hanya dalam 1 x 24 jam langsung jadi, mari jadi sooltan dalam sekejap.

 

Miliki Metode QRIS untuk semua pembayaran

Ingin Bisnis Makin Laris
Dengan Pembayaran QRIS?

Share :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More Post

Tips Mengelola Keuanngan UMKM - Buat Qris
Keuangan

Tips Efektif Mengelola Keuangan UMKM

Bagaimana Mengelola Keuangan? Mengelola keuangan bisa menjadi tantangan bagi setiap pemilik usaha kecil atau UMKM. Jika kamu tidak memiliki banyak pengalaman dalam mengelola keuangan bisnis,

Read More »

Menuju Cashless Society, Apa Itu?

Dengan kondisi pandemi yang masih berlangsung secara global, masyarakat dituntut untuk beradaptasi dengan gaya hidup baru. Gaya hidup baru ini menyesuaikan dengan teknologi digital yang

Read More »