Tak terasa, pandemi COVID-19 telah berlalu. Tak dapat dipungkiri adanya pandemi memberikan pukulan telak bagi semua pihak, termasuk pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mengungkapkan bahwa beradaptasi dan bertransformasi bagi UMKM menjadi suatu keharusan di masa sekarang ini. Simak pernyataan Bapak Teten Masduki selaku Menkop UKM RI pada Acara Pembukaan UKM JABAR PATEN di bawah ini.
Menkop UKM Teten Masduki (Sumber: Tangkapan Layar YouTube Kemenkop UKM)
Gernas BBI dan Transformasi Digital UMKM
“Atas dasar itulah Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia [Gernas BBI] yang dicanangkan oleh Bapak Presiden Jokowi menjadi salah satu bentuk keberpihakan pemerintah kepada kebangkitan UMKM melalui akselerasi transformasi digital,” ujarnya saat melakukan kick off Gerakan Indonesia Bersama UMKM, Sabtu (03/04/2021), di Bandung, Jawa Barat (Jabar). Seiring dengan itu, dilakukan juga pembukaan Gernas BBI periode April yang mengusung tema “UKM Jabar Paten”.
Menkop UKM memaparkan, melalui sinergi yang dihadirkan oleh seluruh pemangku kepentingan. Hari ini angka UMKM yang hadir dalam ekosistem digital telah tumbuh pesat. Mencapai lebih dari 19 persen populasi pelaku usaha atau setidaknya 12 juta UMKM.
“Transformasi digitalisasi UMKM akan terus kita dorong. Pemerintah beserta semua pemangku kepentingan akan terus berkolaborasi demi target 30 juta UMKM pada tahun 2023. Diharapkan terdapat 500 ribu UMKM produk artisan onboarding digital setiap bulannya,” ujarnya.
Menkop UKM juga menekankan bahwa digitalisasi tidak cukup hanya hadir semata, isu literasi digital, pengembangan kapasitas sumber daya manusia (SDM). Maka peningkatan kapasitas produksi dan kualitas turut pula harus terus dikawal. Sehingga, rangkaian kegiatan BBI pada bulan April tidak cuma akan fokus pada aspek hilir pemasaran. Tetapi juga akan mengulas total sampai ke hulu, aspek SDM, dan proses bisnis.
Pak Teten juga mengatakan bahwa Gernas BBI adalah sebuah perwujudan yang terlahir dari semangat “sauyunan” atau gotong royong. Bersinergi dalam upaya mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional, melalui penguatan UMKM dalam negeri.
“UMKM memiliki arti penting bagi perekonomian nasional. Lebih dari 64 juta UMKM berkontribusi 14 persen terhadap total ekspor nonmigas, 60 persen total investasi, 97 persen total tenaga Kerja, dan 61 persen total PDB [Produk Domestik Bruto] nasional. Angka-angka ini menjadi bukti bahwa UMKM adalah tulang punggung perekonomian bangsa,” ujarnya.
Pandemi Jadi Titik Bangkit UMKM
Pada kesempatan tersebut, Pak Teten pun menyampaikan bahwa pandemi dapat menjadi kesempatan yang sangat baik untuk mempersiapkan UMKM masa depan.
“Dalam kacamata saya, UMKM masa depan Indonesia adalah pewirausaha yang terus mengeksplorasi khasanah tradisi. Dan nilai budaya dalam produknya namun dibalut dengan eksplorasi teknologi serta relevan pula dengan isu-isu kekinian. Wirausaha berbasis teknologi dan wirausaha sosial menjadi salah satu representasi,” ujarnya
Menkop UKM yakin dan percaya, UMKM layak menyandang peran sebagai pahlawan ekonomi bangsa. Resiliensi, kualitas, serta kekhasan yang ditawarkan terus bertumbuh setiap harinya. Meskipun demikian, sinergi dan kolaborasi dari seluruh pihak tetap krusial. Dalam mendampingi dan memastikan UMKM hadir sebagai juara dan kebanggaan bangsa Indonesia.
“Saatnya kita bersama bergerak. Bersama-sama untuk UMKM, bersama-sama untuk Indonesia. Indonesia Bersama UMKM,” ujarnya.
Tak lupa, Menkop UKM mengundang seluruh masyarakat di Tanah Air untuk mendukung akselerasi pemulihan ekonomi nasional. Dengan berbelanja produk UMKM terbaik Jabar di seluruh rangkaian kegiatan Gernas BBI April 2021.
Teten juga mengajak seluruh elemen masyarakat dan stakeholder terkait pendampingan UMKM dapat bersama bergabung dalam Gerakan Indonesia Bersama UMKM. Sehingga seluruh upaya penguatan UMKM akan dapat terintegrasi dan diperkuat.
(Mengutip dari laman resmi Sekretariat Kabinet RI / Humas Kemenkop UKM)
QRIS Jadi Salah Satu Komponen Penting Digitalisasi UMKM
Seperti yang telah dikemukakan oleh Bapak Menkop UKM, UMKM adalah pondasi ekonomi bangsa. Maka pemerintah terus mengupayakan transformasi digital UMKM untuk pemulihan ekonomi nasional. Menkop UKM juga terus mendorong para pelaku usaha untuk beradaptasi dan memanfaatkan ekosistem digital.
Salah satu upaya pemanfaatan teknologi yang dapat kamu implementasikan dalam bisnis kamu adalah QRIS. QRIS merupakan inisiasi Bank Indonesia untuk menciptakan proses pembayaran yang praktis dan efisien. QRIS berupa sebuah QR Code yang dapat discan untuk melakukan pembayaran secara digital dari platform pembayaran digital mana pun.
Cara mendapatkan QRIS? Mudah sekali. Kamu bisa mendapatkan QRIS untuk usaha kamu melalui provider bermacam-macam provider QRIS yang ada. Salah satunya seperti sooltanPay. SooltanPay adalah aplikasi usaha yang berfokus membantu digitalisasi aktivitas pembayaran dan kelola keuangan usaha. Aplikasi ini ditujukan khususnya untuk para pelaku UMKM. Kamu bisa daftar QRIS Gratis di sooltanPay dengan proses yang cepat 1 hari jadi. Yuk, go digital bersama sooltanPay!