Tips Bisnis UMKM
Pandemi COVID-19 membuat pembayaran menggunakan handphone atau scan QR code Anti Ribet, Tanpa Uang Kembalian lebih banyak diminati oleh masyarakat. Apalagi dengan QR standard Indonesia (QRIS) membuat masyarakat lebih mudah, hanya satu QR code bisa digunakan oleh seluruh uang elektronik. Asisten Gubernur Bank Indonesia (BI) Filianingsih Hendarta mengungkapkan QRIS ini memang bisa digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat. “Digitalisasi ini bukan untuk kalangan atas saja, semua kalangan bisa menggunakan QRIS ini, 95% pengguna QRIS adalah UMKM,” kata Filianingsih dalam acara BIRAMA, Senin (7/12/2020).
Dia menyebut Mandiri Syariah aktif bertransaksi di pasar uang syariah dengan bank syariah lain dalam rangka mendukung pendalaman pasar uang syariah dan stabilitas moneter anti ribet baik melalui penempatan di instrumen Pasar Uang Syariah (PUAS) maupun instrumen moneter Bank Indonesia. Mandiri Syariah juga aktif melakukan penempatan sukuk BI (SukBI)dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah. Hingga November 2020, outstanding penempatan Mandiri Syariah pada instrumen Bank Indonesia mencapai Rp 15,32 triliun.
Sumber: apps.detik.com/detik https://finance.detik.com/moneter/d-5285595/pelaku-umkm-tak-perlu-lagi-siapkan-kembalian-cukup-pakai-ini.
Lebih Efektif Pakai Qris?
Dia mengungkapkan QRIS anti ribet membuat kantong lebih praktis karena hanya dengan gadget bisa langsung di-scan. QRIS juga memberikan keuntungan untuk kedua belah pihak baik pembeli maupun penjual. Misalnya penjual tidak perlu menyediakan uang kecil untuk kembalian. Dari sisi pengguna, tidak perlu punya banyak uang elektronik, satu saja cukup dan bisa digunakan ke semuanya. Filianingsih menyampaikan, transaksi di QRIS ini juga bisa memudahkan para penjual karena akan tercatat sebagai credit scoring untuk toko.
Jadi jika toko ingin mengajukan pembiayaan ke bank bisa menggunakan scoring tersebut. “Apalagi sekarang sedang COVID-19 ini, QRIS juga bisa digunakan tanpa tatap muka. Jadi pembeli bisa bayar nih dan duduk-duduk saja di rumah QRIS nya disimpan di galeri handphone,” jelas dia. Dia mengungkapkan, BI juga sedang menyiapkan cross border QRIS. Jadi QR code dan aplikasi bisa digunakan jika masyarakat Indonesia ke luar negeri, contohnya ke Singapura.
Metode pembayaran nontunai ini dapat diakses nasabah dengan memindai kode QRIS merchant dari aplikasi Mandiri Syariah Mobile. Hingga saat ini Mandiri Syariah sudah memiliki lebih dari 23 ribu merchant, yang terdiri dari merchant komersial dan juga masjid. “Kami berharap transaksi penempatan instrument di Bank Indonesia dan implementasi QRIS ini menjadi kontribusi Mandiri Syariah dalam mendukung program Pemerintah dan meningkatkan ekosistem keuangan syariah di Indonesia,” kata Ivan Ally.
Selain itu, Mandiri Syariah juga aktif bersama BI dan pelaku pasar uang syariah lainnya dalam melakukan inovasi mengembangkan produk pendalaman pasar keuangan syariah seperti hedging syariah, repo syariah, NCD syariah, Fasilitas Likuiditas Berdasarkan Prinsip Syariah (FLisBI), Pengelolaan Likuiditas Berdasarkan Prinsip Syariah (PaSBI), dan Sertifikat Pengelolaan Dana Berdasarkan Prinsip Syariah Antar Bank (SIPA).