7 Jiwa yang Wajib dimiliki Pebisnis UMKM

Jiwa pebisnis, UMKM, Sifat pebisnis, Bisnis

Jiwa pebisnis dapat diartikan sebagai pola pikir atau sifat-sifat yang dimiliki setiap individu untuk memulai usahanya. Namun, demi menanamkan jiwa pebisnis dalam diri kamu tentunya tidaklah mudah dan memerlukan kerja keras dan komitment yang tinggi. Banyak yang beranggapan bahwa jiwa pebisinis bisa muncul sejak lahir, atau memang dari keluarga yang sudah memiliki jiwa pebisnis yang kuat. Namun, bagi kamu yang bukan salah satu dari mereka pastinya juga bisa memperolehnya. 

Nah, bicara soal jiwa pebisnis, kira-kira apa saja sih jiwa-jiwa yang wajib dimiliki khususnya bagi pebisnis UMKM? Yuk simak penjelasannya berikut.

 

Contents

1. Bijaksana

Jiwa pebisnis, Bijaksana, Bijak dalam usaha

(Sumber: Unsplash.com)

Jiwa pertama yang wajib kamu miliki adalah bijaksana. Dalam hal berbisnis, kamu harus bijak dalam mengelola maupun mempertimbangkan segala aspek dalam usaha kamu. Karena saat kamu sudah memulai bisnis kamu, tanggung jawab yang kamu hadapi pasti besar. Seperti misalnya, kamu harus mempertimbangkan biaya operasional bisnis, keuntungan, pegawai, kepuasan pelanggan, hingga kualitas produk atau jasa kamu.

Tidak sedikit pebisnis UMKM yang mengalami kegagalan karena belum bijak dalam mengatur usahanya dengan baik. Seperti contohnya, ada yang menginginkan memperoleh keuntungan yang tinggi, namun belum sepenuhnya memperhatikan kualitas produk atau jasa yang ditawarkan. Nah, dalam berbisnis, kamu harus bijak dan bisa mengelola segala aspek dalam bisnis kamu demi mencapai tujuan yang sudah kamu tentukan.

 

2. Beradaptasi

Covid-19

(Sumber: Antara Foto)

Jiwa kedua adalah beradaptasi. Seperti yang kamu lihat, perubahan dalam dunia sudah makin cepat setiap harinya khususnya dalam aspek teknologi. Oleh sebab itu, hal inilah yang mewajibkan pebisnis UMKM untuk bisa beradaptasi, sebab tanpa adanya kemampuan dalam beradaptasi, kecil kemungkinan bagi kamu untuk bisa bertahan dalam kondisi yang baru. Misalnya, masih ingat pada awal kemunculan covid-19 pada tahun 2020 lalu? Kondisi tersebut telah menyebabkan semua pelaku usaha termasuk UMKM untuk mengoperasikan usaha mereka dari rumah (work from home) atau secara online.

Nah, bayangkan bagaimana jika kamu tidak bisa beradaptasi dengan kondisi seperti itu, pastinya sulit bukan? Oleh karena itu, kamu harus bisa beradaptasi seperti misalnya, memanfaatkan berbagai teknologi yang ada dengan mengoperasikan usaha kamu secara online. Jadi, tidak lagi harus bergantung dengan cara offline saja.  

Berhubung kamu perlu menggunakan teknologi untuk beradaptasi, kamu boleh coba pakai aplikasi sooltanPay nih. Aplikasi ini adalah aplikasi pembayaran digital yang khusus ditujukan bagi kamu pebisnis UMKM. Banyak manfaat yang akan kamu dapatkan seperti salah satunya memiliki Qris toko kamu sendiri. Yuk buruan daftar sekarang di sini. Sekali registrasi, usaha langsung terdigitalisasi 👍🏻

 

3. Kreatif & Inovatif

Jiwa pebisnis, Kreatif, Inovatif

(Sumber: Freepik.com)

Jiwa ketiga adalah memiliki keinginan untuk berkreasi dan berinovasi. Istilah “kreatif” dan “inovasi” dalam bisnis tentunya sudah jadi pertimbangan sehari-hari, karena keduanya merupakan hasil dari produk atau jasa yang sudah ada. Bagi kamu pebisnis UMKM khususnya yang baru ingin memulai suatu usaha, jiwa kreativitas dan inovasi adalah salah satu yang wajib kamu miliki. Sebab seperti yang sudah kamu ketahui kompetisi dalam berbisnis sudah makin luas, dan dari sinilah kreativitas dan inovasi itu dibutuhkan.

Kamu bisa mulai dengan cari tahu apa saja sih yang sedang dibutuhkan oleh para konsumen saat ini. Setelah itu, kamu bisa coba menciptakan ide-ide kreatif dalam bentuk produk atau jasa yang bisa memenuhi kebutuhan mereka.  

 

4. Membentuk Hubungan Baik

Jiwa pebisnis, Hubungan baik, Konsumen, Pegawai, Pesaing

(Sumber: LinkedIn)

Jiwa keempat adalah bisa membentuk hubungan baik dengan sesama. Hal ini tentunya tidak hanya sebatas dengan pegawai dan konsumen saja, tetapi kamu juga harus bisa mencoba membuat para pesaingmu menjadi kawanmu. 

Jadi, dalam dunia bisnis, kamu tidak hanya selalu fokus memikirkan segala cara untuk mengungguli sainganmu saja, namun aspek-aspek lain seperti salah satunya membentuk hubungan baik dengan pegawai, konsumen hingga pesaing juga sangat diperlukan. Dengan begitu, siapa tahu kamu bisa membentuk kerja sama dengan sainganmu untuk mencapai target yang telah kamu tentukan.  

 

5. Mengambil Resiko

Berani mengambil resiko

(Sumber: Ilmupedia.co.id)

Jiwa kelima adalah berani untuk mengambil resiko. Semakin besar resiko yang kamu ambil, maka semakin besar juga kesempatan kamu untuk mencapai suatu tujuan. Namun, sebaliknya, akan semakin besar juga kemungkin resiko yang akan kamu hadapi. 

Nah, ada sedikit tip nih buat kamu pebisnis UMKM. Kalau misalkan kamu sudah membuat suatu rencana dan sudah mengevaluasi secara matang tentang hasil yang mungkin kamu dapatkan, namun masih merasa ragu atau takut untuk melaksanakannya, maka cobalah ingat pada tujuan awal kamu. 

Memang, tidak sedikit pebisnis UMKM yang masih belum berani mengambil resiko terutama jika risiko tersebut lumayan besar, namun kamu harus selalu ingat, apa pun hasilnya, baik berhasil maupun gagal tidak akan pernah kamu rasakan jika belum mencobanya. Dan tentunya, kalaupun kamu mengalami kegagalan janganlah merasa berkecil hati, tetapi pelajari kegagalan itu. Karena dari situlah kamu bisa terus berkembang. 

 

6. Pantang Menyerah

Jiwa pebisnis, Pantang menyerah, Tantangan

(Sumber: Kompas.com)

Jiwa keenam adalah pantang menyerah. Mirip dengan jiwa mengambil risiko sebelumnya di mana saat kamu memutuskan untuk menjalankan suatu usaha, pastinya akan menghadapai berbagai tantangan yang tidak mudah dilewati. Namun, kamu harus tetap berani untuk menghadapi tantangan tersebut. Kalaupun kamu mengalami kegagalan, janganlah berkecil hati dan cobalah kembali. Sebab, kegagalan yang mungkin kamu rasakan saat ini bisa menjadi salah satu kekuatan kamu untuk kedepannya. Jadi, cobalah pelajari hal yang membuat kamu gagal dan ulangi kembali. 

 

7. Tidak mudah puas

Jiwa pebisnis, Tidak mudah puas

(Sumber: Unsplash.com)

Jiwa terakhir yang wajib kamu miliki adalah tidak mudah merasa puas meskipun telah mencapai tujuan tertentu. Memang benar jika kamu berhasil melewati berbagai tantangan untuk mencapai suatu tujuan yang kamu inginkan, terkadang rasa puas akan muncul. Hal ini tentunya wajar dimiliki setiap orang, tetapi kamu harus tetap berhati-hati kalau tidak, rasa mudah puas ini akan membawa kamu ke dalam zona nyamanmu. 

Maksudnya bagaimana zona nyaman? Nih aku kasih contoh misalkan, kamu berhasil menjalankan suatu usaha yang kamu inginkan. Pastinya, kamu merasa puas karena kamu telah berhasil mencapai tujuan itu. Namun, tanpa disadari ternyata kamu melupakan beberapa aspek yang salah satunya sangat penting bagi usaha kamu. Seperti misalnya, kamu baru teringat ternyata belum menentukan siapa saja target pasar atau target konsumen kamu.

Nah meskipun kamu sudah berhasil mengoperasikan usahamu, karena kamu sudah merasa puas, hal inilah yang membuat kamu jadi lengah. Sehingga hasil usaha yang kamu jalankan bisa kurang maksimal. Oleh sebab itu, kamu tidak boleh merasa cepat puas ya. Tentunya, merasa puas itu boleh karena menandakan hasil kerja keras yang kamu capai, tetapi jangan lupa juga untuk selalu waspada dan periksa kembali hasil yang kamu ciptakan. Karena apa pun itu, pasti akan ada yang masih bisa ditingkatkan lagi.



Miliki Metode QRIS untuk semua pembayaran

Ingin Bisnis Makin Laris
Dengan Pembayaran QRIS?

Share :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More Post

Tips Mengelola Keuanngan UMKM - Buat Qris
Keuangan

Tips Efektif Mengelola Keuangan UMKM

Contents Bagaimana Mengelola Keuangan? Mengelola keuangan bisa menjadi tantangan bagi setiap pemilik usaha kecil atau UMKM. Jika kamu tidak memiliki banyak pengalaman dalam mengelola keuangan

Read More »

Menuju Cashless Society, Apa Itu?

Dengan kondisi pandemi yang masih berlangsung secara global, masyarakat dituntut untuk beradaptasi dengan gaya hidup baru. Gaya hidup baru ini menyesuaikan dengan teknologi digital yang

Read More »